9. Ditimbang 1,34 gram garam LX dilarutkan sampai volume 100 mL. pH larutan 8,5 dan K, HX = 10-4. Mr zat X adalah .... A. 268 D. 67 B. 134 E. 60 C. 90 

Di soal ini kita punya garam LX yang dilarutkan, kemudian pH yang terukur sebesar 8,5, lalu kita diminta untuk menentukan Mr dari garam LX tersebut, sehingga konsep yang digunakan adalah menentukan pH larutan garam.

Penjelasan Konsep

Kalian pasti udah gak asing lagi kan sama garam? Tiap hari hampir makan makanan yang mengandung garam. Garam menjadi bumbu utama yang wajib ada di dapur, karena kalau gak ada garam nanti gak ada rasa asinnya. Tapi tahukah kamu? Tidak semua garam rasanya asin lho dan garam tidak terbatas hanya garam dapur saja. Pupuk yang digunakan untuk pertumbuhan tanaman juga ada yang terbuat dari garam lho, misalnya amonium sulfat. Kok bisa yang namanya garam gak asin? Jadi, kalau kita ngomongin garam di kimia itu nanti ada yang bersifat netral, asam, dan basa. Mengapa bisa begitu? Kalian perlu ingat nih, kalau garam itu kan zat hasil reaksi antara asam dan basa. Kekuatan asam dan basa yang direaksikan akan sangat menentukan sifat dan nilai pH garam yang terbentuk.

Ok, sekarang kita bahas yuk contoh-contoh garam yang terbentuk dari macam-macam asam dan basa:

1) Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat akan bersifat netral dan memiliki pH = 7.
Contoh: \(NaOH + HCl → NaCl + H_2O\)

2) Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah akan bersifat asam dan memiliki pH < 7.
Contoh: \(H_2SO_4 + 2NH_4OH → (NH_4)_2SO_4 + 2H_2O\)

3) Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat akan bersifat basa dan memiliki pH > 7.
Contoh: \(HNO_2 + KOH → KNO_2 + H_2O\)

4) Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah sifatnya bergantung nilai Ka dan Kb-nya, jika:
Ka = Kb, garam bersifat netral
Ka > Kb, garam bersifat asam
Ka < Kb, garam bersifat basa

Contoh: \(HF + NH_4OH → NH_4F + H_2O\)

Bagaimana suatu garam bisa bersifat asam atau basa? Jadi, kalau kation atau anion pada garam mengalami reaksi penguraian dengan air bisa menghasilkan larutan yang bersifat asam atau basa karena terbentuk ion \(H^+\) atau \(OH^-\). Reaksi ini disebut dengan reaksi hidrolisis garam. Hidrolisis garam ini ada tiga macam:

a) Hidrolisis garam sempurna terjadi jika garam terbentuk dari asam lemah dan basa lemah. Contohnya:
\(CH_3COOH + NH_4OH → CH_3COONH_4 + H_2O\)

Reaksi ionisasi garam:
\(CH_3COONH_4 → CH_3COO^- + NH_4^+\)

Reaksi hidrolisis:
\(CH_3COO^- + H_2O ⇌ CH_3COOH + OH^-\)

\(NH_4^+ + H_2O ⇌ NH_4OH + H^+\)

Sifat garam bergantung pada nilai Ka dan Kb-nya.

b) Hidrolisis garam sebagian terjadi jika salah satu asam atau basa pembentuk garamnya bersifat lemah. Contoh reaksi antara asam kuat dan basa lemah:
\(H_2SO_4 + 2NH_4OH → (NH_4)_2SO_4 + 2H_2O\)

Reaksi ionisasi garam:
\((NH_4)_2SO_4 → 2NH_4^+ + SO_4^{2-}\)

Reaksi hidrolisis garam:
\(NH_4^+ + H_2O ⇌ NH_4OH + H^+\)

Jadi, jika kation pada garam bereaksi dengan air maka akan menghasilkan ion \(H^+\) sehingga garamnya bersifat asam.

Contoh reaksi antara asam lemah dan basa kuat:
\(HNO_2 + KOH → KNO_2 + H_2O\)

Reaksi ionisasi garam:
\(KNO_2 → K^+ + NO_2^-\)

Reaksi hidrolisis garam:
\(NO_2^- + H_2O ⇌ HNO_2 + OH^-\)

Jadi, jika anion pada garam bereaksi dengan air maka akan menghasilkan ion \(OH^-\) sehingga garamnya bersifat basa.

c) Garam tidak bisa mengalami hidrolisis jika garamnya berasal dari asam kuat dan basa kuat.
Contoh:
\(NaOH + HCl → NaCl + H_2O\)

Reaksi ionisasi garam:
\(NaCl → Na^+ + Cl^-\)

Jadi, bisa disimpulkan bahwa kation dan anion yang berasal dari asam dan basa lemah saja yang bisa mengalami reaksi hidrolisis.

Nah, sekarang sudah tahu kan penyebab garam bisa bersifat asam, basa, maupun netral. Lalu bagaimana nih cara menentukan pH dari suatu garam? pH garam bisa kita tentukan dengan:

1) Garam yang bersifat asam:
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-3/ChapId-79/LessonId-63/ModuleId-2/QuestionCode-21HIOMUXUQ1/rumus PH asam.png" />

2) Garam yang bersifat basa:
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-3/ChapId-79/LessonId-63/ModuleId-2/QuestionCode-21HIOMUXUQ1/rumus PH basa.png" />

3) Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah:
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-3/ChapId-79/LessonId-63/ModuleId-2/QuestionCode-21HIOMUXUQ1/pH dari asam lemah basa lemah.png" />

Nah, itu tadi cara menentukan pH garam berdasarkan sifatnya. Sekarang kita fokus ke soalnya ya. Di soal ini kita punya garam yang pH nya sebesar 8,5, maka garam ini bersifat basa, sehingga kita bisa menjawab soal ini menggunakan informasi mengenai garam yang bersifat basa.

Untuk menjawab soal ini, pertama-tama mari kita cari molaritas ion \(OH^-\) berdasarkan pH yang diketahui:
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-3/ChapId-79/LessonId-63/ModuleId-2/QuestionCode-21HIOMUXUQ1/5,5.png" />

pH garam yang bersifat basa bisa dihitung menggunakan rumus ini:
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-3/ChapId-79/LessonId-63/ModuleId-2/QuestionCode-21HIOMUXUQ1/konsen X.png" />

Karena koefisien \(LX = X^-\), maka molaritasnya juga sama.
Kalau kamu sudah lupa mengenai rumus molaritas yang berhubungan dengan massa zat, berikut rumusnya ya:
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-3/ChapId-79/LessonId-63/ModuleId-2/QuestionCode-21HIOMUXUQ1/Mr 134.png" />

Nah, di soal kan tertulis kalau yang ditanyakan itu Mr dari X, tapi karena Mr dari L tidak diketahui, maka kita tidak bisa menentukan Mr dari X itu berapa. Jika merujuk opsi jawaban pun lebih tepat kalau yang ditanyakan adalah Mr dari LX yaitu opsi B.

Pembahasan