9. Sekelompok siswa melakukan percobaan untuk menganalisis ekstrak bunga dan umbi yang dapat digunakan sebagai indikator. Datanya sebagai berikut. Warna dalam No. Ekstrak Warna Larutan Cuka 1 M Air Kapur 1M 1 Merah muda Merah muda 2 Anggrek bulan Kunyit Bunga pisang hias Kuning Hijau Jingga Jingga Kuning 3 Kuning Jingga Merah muda Jingga 4 Baugenvil Merah muda 5 Melati Bening Putih Putih Menurut kalian, ekstrak bunga atau umbi mana yang dapat digunakan sebagai indikator? Jelaskan alasannya! 

Sifat keasaman larutan terbagi menjadi asam dan basa. Asam dan basa ini ibaratnya dua sifat yang saling berlawanan. Lalu, bagaimana kita mengidentifikasi bahwa suatu larutan termasuk asam atau basa? Kita butuh suatu alat ukur yang memberikan respon spesifik terhadap asam dan basa. Alat ini kita sebut sebagai indikator. 

Pada soal ini, kita diberikan data indikator asam-basa yang terbuat dari bahan alami. Kita diminta menentukan yang manakah yang dapat digunakan sebagai indikator. Untuk memilih indikator yang tepat maka kita perlu mengenal sebaiknya indikator bagaimana. Ini adalah soal tentang indikator asam-basa.




Identifikasi Konsep

Indikator memiliki peran sebagai alat untuk mengetahui sifat yang dituju. Indikator yang baik dapat memberikan respon spesifik dan berbeda pada dua kondisi yang berbeda. Respon tersebut harus jelas, misalnya perubahan warna. Warna indikator ketika berada dalam lingkungan asam harus sangat berbeda dengan ketika ia berada dalam lingkungan basa.

Berdasarkan hasil percobaan pada tabel. Anggrek bulan dan bugenvil dapat memberikan warna yang cukup berbeda dan mudah diamati ketika berada dalam larutan asam (cuka) dan basa (air kapur). Begitu pula dengan kunyit, perubahan warna dari kuning menjadi jingga juga cukup dapat dibedakan. Jadi, ekstrak bunga dan umbi tersebut dapat digunakan sebagai indikator asam-basa. Sebaliknya, ekstrak melati dan bunga pisang hias tidak bisa digunakan sebagai indikator karena tidak ada perubahan warna pada keadaan asam dan basa.

Pembahasan

Jadi, ekstrak bunga dan umbi yang dapat digunakan sebagai indikator asam-basa adalah anggrek bulan, bugenvil, dan kunyit. Ketiga bahan alami tersebut dapat digunakan sebagai indikator karena memiliki perubahan warna asam dan basa yang berbeda dan mudah diamati.