Fikri mempelajari gambaran siklus reproduksi seksual organisme eukariot kingdom Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Fikri mengetahui bahwa inti dari reproduksi seksual adalah proses fertilisasi dan meiosis. Namun, waktu berlangsungnya kedua peristiwa tersebut pada siklus bervariasi bergantung pada tiap spesies. Variasi siklus reproduksi seksual dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe utama sebagai berikut. Key Haploid (n) Diploid (2n) Haploid multi- cellular organism (gametophyte) Haploid unicellular or multicellular organism Gametes n n Mitosis n Mitosis Mitosis n Mitosis n n n MEIOSIS FERTILIZATION Spores Gametes Gametes MEIOSIS FERTILIZATION Zygote MEIOSIS FERTILIZATION 2n 2n 2n 2n Zygote 2n Diploid multicellular organism Mitosis Diploid multicellular organism (sporophyte) Mitosis Zygote (a) Animals (b)Plants and some algae (c) Most fungi and some protists Berdasarkan gambar siklus reproduksi seksual tersebut, jawablah pertanyaan berikut. 2. Apakah semua anggota kingdom Protista mengalami pergiliran keturunan pada siklus hidupnya? Berikan analisism Anda. 

Apakah kalian tahu istilah “metagenesis” pada? Jadi, metagenesis itu merupakan pergiliran keturunan. Wah gimana tuh maksudnya? Prosesnya gimana ya? Nah pada soal kali ini ditanyakan tentang apakah semua Protista mengalami metagenesis? Yuk kita bahas bersama terkait subbab dan konsep karakteristik umum Protista.

Identifikasi Konsep

Pergiliran keturunan atau metagenesis adalah daur hidup yang dialami oleh organisme, yang untuk setiap fase/tahapnya melibatkan individu dengan kandungan genetik berbeda: biasanya tahap haploid (n) dan tahap diploid (2n). Istilah ini umumnya dipakai pada konteks organisme yang termasuk Archaeplastida (tumbuhan hijau, alga merah, dan Glaucophyta.)

Meiosis merupakan bagian penting pergiliran keturunan karena memungkinkan sporofit, individu multiseluler pembentuk spora, menghasilkan spora yang haploid. Spora selanjutnya tumbuh dan berkembang menjadi gametofit, individu multiseluler dan haploid baru yang bertugas membentuk gamet atau sel kelamin (seksual). Gamet yang berbeda tipe (biasa disebut betina dan jantan) akan melebur dalam pembuahan, yang pada gilirannya akan tumbuh dan berkembang menjadi sporofit.

Pergiliran keturunan (metagenesis) dibedakan dari metamorfosis berdasarkan kandungan genetiknya ini: metamorfosis hanya melibatkan perubahan bentuk yang disebabkan perubahan pada ekspresi gen-gen, semetara individunya sendiri tidak berubah identitas genetiknya. Metagenesis melibatkan dua individu yang berbeda karena identitas genetiknya tidak sama antara individu pada satu fase dengan fase yang lain.

Sekarang kita sudah tau ya apa itu metagenesis, lalu pada soal ditanyakan tentang apakah semua Protista mengalami metagenesis? Maka tidak semua Protista mengalami metagenesis, berdasarkan karakteristik umum dari Protista yaitu antara lain :
<ul><li>Protista adalah kelompok organisme yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut. </li><li>Uniseluler atau multiseluler. </li><li>Inti sel bersifat eukariotik, yaitu memiliki membran inti. </li><li>Memiliki dinding sel atau tidak. </li><li>Cara hidup secara fotoautotrof atau heterotrof. </li><li>Bersifat aerob atau anaerob. </li><li>Hidup bebas atau bersimbiosis. </li><li>Secara umum, Protista bereproduksi dengan cara aseksual, yaitu pembelahan biner, tunas, atau spora. Bisa juga dengan cara seksual, namun hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu.</li></ul>Nah jadi tidak semua Protista itu mengalami metagenesis dikarenakan beberapa Protista ada yang bereproduksi dengan cara membelah diri, contohnya pada Paramecium caudatum
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-8/ChapId-95/LessonId-523/ModuleId-2/QuestionCode-21G0DNDL5EB/Screen Shot 2021-08-11 at 22.48.12.png" />
Sumber : Campbell, 2016.

Paramecium caudatum bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri, serta bereproduksi secara seksual dengan konjugasi. Dapat dilihat pada siklus hidupnya tidak melibatkan individu dengan fase genetik yang berbeda yaitu fase diploid dan haploid, masing-masing sel akan membelah diri sehingga setiap sel akan menghasilkan empat individu baru yang memiliki mikronukleus dan makronukleus baru. Hasil akhir dari tahap konjugasi adalah 8 sel baru yang memiliki susunan genetik sama tetapi berbeda dengan susunan genetik sel awal sebelum konjugasi. Sehingga tidak terjadi metagenesis.

Pembahasan Identifikasi Masalah dan Solusi

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tidak semua protista mengalami metagenesis, dikarenakan beberapa Protista lainnya ada yang berkembang biak dengan membelah diri. Contohnya yaitu pada Paramecium caudatum yang berkembang biak secara aseksual dengan membelah diri, serta bereproduksi secara seksual dengan konjugasi. Pada individu yang mengalami metagenesis akan mengalami fase haploid dan diploid dalam hidupnya. Sedangkan pada Protista tersebut tidak terjadi hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa Paramecium caudatum tidak mengalami metagenesis.