HOTS 4. Pada saat mengecap rasa makanan dibutuhkan dua indra yang saling bekerja sama, yaitu indra penciuman dan indra pengecap. Bagaimanakah bentuk kerja sama antara kedua indra tersebut sehingga kita dapat mengecap rasa makanan? 

Teman-teman, biasanya nih, kalau kalian sedang jalan-jalan ke food court, kalian bisa membedakan aroma dari masakan ayam goreng, aroma roti yang baru saja dipanggang, aroma teh yang sedang diseduh, dan lain sebagainya. Kok bisa yaa, kita bisa membedakan berbagai macam aroma dari makanan ataupun benda di sekitar kita? 

Nah, peran ini diatur oleh salah satu organ yang sangat penting di dalam sistem indra kita, yaitu hidung sebagai indra penciuman. Nah, dengan kemampuan kita dalam mencium aroma suatu makanan, maka hal tersebut menjadikan kita jadi ngiler dan selera makan kita pun, meningkat. 

Adanya respon tersebut merupakan peran dari lidah sebagai indera pengecapan kita. Jadi, terdapat hubungan yang saling bekerja sama nih, teman-teman antara indra penciuman dan indera pengecapan kita. 

Perlu kita ketahui juga, bahwa sistem indra bersama dengan sistem saraf dan sistem endokrin merupakan bagian dari sistem koordinasi pada manusia yang meregulasi proses biologis tubuh serta perilaku kita. 

Pada soal ini, yang akan kita bahas adalah mengenai mekanisme kerjasama antara hidung sebagai indra penciuman dengan lidah sebagai indera pengecapan dalam mengkonsumsi makanan.

Identifikasi Konsep

Nah, temen-temen seperti yang telah disebutkan bahwa indra penciuman dan indera pengecapan memiliki bentuk kerjasama yang baik saat kita hendak mengkonsumsi makanan. Nah, kok bisa begitu yaa, bagaimana mekanisme bentuk kerjasama dari kedua indra ini?

Lidah merupakan organ yang sebagian besarnya terdiri atas otot dan dilapisi oleh jaringan lembab berwarna merah muda yang disebut dengan mukosa. 

Di permukaan lidah, terdapat struktur yang berbentuk seperti tonjolan halus bernama papila. Papila inilah yang membuat lidah terasa sedikit kasar saat disentuh. Di atas papila, terdapat ribuan sel pengecap berupa rambut-rambut halus (gustatory hair) yang menghubungkan saraf di lidah dengan reseptor di otak. 

Nah, pada lidah manusia mampu merasakan empat rasa dasar pada makanan, yaitu rasa manis yang dapat dideteksi pada ujung permukaan lidah, rasa asin pada kedua sisi depan permukaan lidah, setelah itu rasa asam pada kedua sisi belakang pada permukaan lidah, dan rasa pahit yang dapat dideteksi oleh bagian pangkal lidah. 

Selain keempat rasa tersebut, lidah manusia juga mampu merasakan rasa gurih dari makanan, yang dikenal dengan umami. Rasa umami ini, dapat dideteksi oleh hampir seluruh permukaan lidah.
 
Sementara itu, hidung merupakan organ yang berperan dalam indera penciuman kita, karena pada hidung juga terdapat suatu saraf yang disebut dengan saraf olfaktori yang akan menangkap odoran (gas-gas pembau) yang berikatan pada protein pesifik di membran plasma silia olfaktori. 

Hal tersebut akan diteruskan dalam bentuk impuls saraf melalui saraf olfaktori menuju bulbus olfaktori yang terdapat di otak.

Mekanisme kerjasama antara lidah sebagai indera pengecap dan hidung sebagai indera penciuman adalah sebagai berikut. Jadi, misalnya nih, pada saat kita makan roti, aroma roti ini akan menimbulkan gas odoran berupa gas kimia, yang akan ditangkap oleh reseptor di membran plasma silia olfaktori dan diteruskan ke otak. 

Nah, otak akan menerima rangsangan ini dan memberi informasi ke mulut kita untuk memakan roti tersebut. Roti yang kita konsumsi di dalam mulut akan mengalami proses pencernaan mekanik oleh gigi dan pencernaan kimiawi oleh enzim ptialin yang terdapat pada saliva di dalam rongga mulut. 

Enzim ptialin ini, akan mengubah amilum/glikogen menjadi maltosa/glukosa. Nah, molekul yang sudah dalam bentuk yang lebih sederhana ini, akan berikatan dengan reseptor pengecapan pada lidah yaitu pada papila lidah. 

Molekul ini akan diteruskan dalam bentuk impuls saraf melalui saraf gustatori menuju medula oblongata yang berperan dalam mengatur gerakan menelan dari makanan, kemudian impuls saraf ini juga diteruskan ke talamus yang berperan dalam menerima informasi sensoris dari indra dan diteruskan ke bagian lobus parietal pada bagian korteks serebral pada otak besar. 

Selain itu, perlu kita ketahui juga bahwa hidung juga berperan saat kita mengunyah makanan. Zat-zat atau molekul makanan yang telah dikunyah akan menguap ke rongga hidung, dan menempel di mukus, lalu terdeteksi oleh saraf olfaktori di hidung. 

Kombinasi aroma yang dideteksi oleh hidung, dan rasa yang dikecap oleh lidah inilah yang menjadikan kita dapat menikmati makanan yang kita konsumsi. 

Namun, pada saat kita mengalami gangguan berupa pilek atau flu, hidung akan memproduksi mukus atau lendir yang lebih banyak, sehingga tidak mampu mencium aroma dari roti ataupun tidak mampu berikatan dengan zat-zat dari makanan yang dikunyah. 

Akibatnya, makanan akan terasa lebih hambar, dan kita menjadi kehilangan selera makan.

Pembahasan Identifikasi Masalah dan Solusi

Jadi, hidung merupakan organ yang berperan dalam indera penciuman yang memiliki kerjasama dengan lidah sebagai indera pengecapan, dalam mengkonsumsi makanan. 

Mekanisme kerja lidah sebagai indera pengecap dan hidung sebagai indra penciuman adalah sebagai berikut.

Indra pengecap:
Molekul makanan – papila lidah – saraf gustatori – medula oblongata – talamus – lobus parietal pada korteks serebral. 

Indra penciuman:
Gas odoran dari makanan – berikatan dengan reseptor pada membran silia olfaktori – diteruskan sebagai impuls saraf oleh saraf olfaktori – menuju pusat penciuman di otak.