Koefisien kerja mesin penghangat ruangan sebesar 5. Efisiensi mesin penghangat ruangan tersebut sebesar .... 16% d. 50% a. h 2007 750/ 


Koefisien kerja, juga disebut koefisien performansi biasanya digunakan untuk menentukan seberapa efektif mesin penghangat ruangan dalam memindahkan kalor dari ruangan yang bersuhu rendah ke ruangan yang bersuhu lebih tinggi. Koefisien kerja suatu mesin dihitung dengan membandingkan seberapa banyak kalor yang telah dipindahkan oleh mesin dengan jumlah kerja yang dilakukan oleh mesin. Sedangkan efisiensi mesin merupakan perbandingan kerja yang dilakukan oleh mesin terhadap banyaknya kalor yang masuk/ yang dipindahkan. Untuk lebih memahami konsep tentang koefisien kerja dan efisiensi mesin pada mesin penghangat, cek pembahasan.


Identifikasi Konsep

Mesin penghangan
Mesin penghangat merupakan mesin yang digunakan untuk mengalirkan kalor dari ruangan bersuhu renda ke ruangan bersuhu tinggi. Untuk melakukan proses yang berlawanan dengan hukum alam tersebut (secara alami kalor mengalir dari suhu tinggi ke suhu rendah) maka mesin harus melakukan kerja, secara sederhana proses yang terjadi pada mesin penghangat sebagai berikut:
 
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-2/ChapId-54/LessonId-75/ModuleId-2/QuestionCode-21IKCENR4PR/5e.png" />

Koefisien Kinerja mesin
Koefisien kinerja mesin penghangat didefinisikan sebagai rasio banyak kalor yang telah dipindahkan oleh mesin dengan jumlah kerja yang dilakukan oleh mesin, jika dituliskan dalam persamaan sebagai berikut:
	\[KK = \dfrac{{{Q_1}}}{W}\]
Dimana:
KK = koefisien kinerja 
\({Q_1}\)= kalor yang telah dipindahkan mesin (kalor suhu tinggi)
W = kerja yang dilakukan oleh mesin

Efisien mesin
Sebenarnya efisiensi mesin lebih cocok digunakan untuk menghitung seberapa banyak kerja yang dihasilkan oleh mesin kalor terhadap kalor masuk ke mesin (kalor yang diberikan pada mesin), sebagai contoh adalah mesin motor, kalor masuk yang dimaksudkan adalah kalor yang diperoleh dari pembakaran bahan bakar, sedangkan kerja yang dihasilkan adalah energi rotasi dari piston motor. 
Berikut proses perpindahan kalor pada mesin kalor:
 
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-2/ChapId-54/LessonId-75/ModuleId-2/QuestionCode-21IKCENR4PR/5d.png" />

Efisiensi mesin kalor merupakan perbandingan kerja yang dilakukan oleh mesin terhadap banyaknya kalor yang masuk/ yang dipindahkan.
	\[\eta = \dfrac{W}{{{Q_1}}}\]
Dimana:
\(\eta \) = koefisien kinerja 
\({Q_1}\)= kalor yang masuk ke mesin (kalor suhu tinggi)
W = kerja yang dihasilkan oleh mesin

Untuk menjawab soal ini, efisiensi mesin kita terjemahkan sebagai banyaknya kalor yang telah dipindahkan terhadap kerja yang dilakukan oleh mesin. Sehingga bisa dikaitkan hubungan antara efisiensi dengan koefisien kinerja mesin, berikut persamaannya:
\[\eta = \dfrac{1}{{KK}}\]
Diketahui:
KK = 5

Maka efisiensi mesin sebesar:
\[\begin{array}{l}\eta = \dfrac{1}{{KK}}\\\eta = \dfrac{1}{5}\\\eta = 0,2\\{\rm{atau}}\\\eta = 20\% \end{array}\]

Pembahasan Identifikasi masalah dan solusi


Jadi, efisiensi mesin penghangat sebesar 20%. Jawaban “b”
