Manakah reaksi berikut yang bukan merupakan reaksi autoredoks? a. C1, + 2KOH → KCl + KCIO + C. Cu + 2H,SO4 → CuSO4 + SO2 + 2H2O b. 2Tici, → TiCl. + TiCl, d. Cu,O + 2HCl → Cu + CuCl + H2O HO C. 

Reaksi reduksi-oksidasi atau redoks adalah reaksi penting yang ada di kehidupan kita. Bisakah Pahamifren menyebutkan contoh reaksi redoks? Di sekitar kita, contoh dari reaksi redoks adalah fotosintesis, respirasi, pembakaran, dan korosi logam. Reaksi redoks yang terjadi dapat berupa reaksi redoks umumnya, reaksi autoredoks, dan reaksi anti autoredoks. Kali ini, kita akan mengidentifikasi reaksi redoks yang disediakan pada soal untuk mencari manakah yang bukan reaksi autoredoks. Ini adalah soal tentang jenis reaksi redoks.




Identifikasi Konsep

Reaksi redoks secara umum terjadi karena ada zat yang mengalami reduksi dan zat lain yang mengalami oksidasi. Reaksi dari kedua zat tersebut lah yang menghasilkan reaksi redoks. Apa perbedaan reaksi reduksi dan oksidasi? Ditinjau dari perubahan bilangan oksidasi (biloks), yaitu muatan yang dimiliki oleh atom dalam senyawa, zat yang tereduksi mengalami penurunan biloks, dan zat yang teroksidasi mengalami kenaikan biloks. 
<ul><li>Zat yang mengalami reduksi = oksidator</li><li>Zat yang mengalami oksidasi = reduktor</li></ul>
Nah, umumnya oksidator dan reduktor adalah zat yang berbeda.

Pada reaksi autoredoks, zat yang berperan sebagai oksidator dan reduktor adalah zat yang sama. Jadi biloks suatu atom mengalami kenaikan (oksidasi) dan penurunan (reduksi). Sebaliknya, reaksi autoredoks adalah reaksi redoks yang hasil oksidasi dan hasil reduksinya sama. Jadi dua atom dengan biloks berbeda tereduksi dan teroksidasi membentuk atom dengan biloks yang sama.

Reaksi pertama (a)
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-7/ChapId-72/LessonId-229/ModuleId-2/QuestionCode-21HWOKDLV52/reaksi 1.JPG" />
Berdasarkan perubahan biloksnya, \(Cl_2\) teroksidasi menjadi KClO dan tereduksi menjadi KCl. Reduktor dan oksidatornya adalah zat yang sama yaitu klorin. Ini adalah reaksi autoredoks.

Reaksi kedua (b)
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-7/ChapId-72/LessonId-229/ModuleId-2/QuestionCode-21HWOKDLV52/reaksi 2.JPG" />
Berdasarkan perubahan biloksnya, Ti pada \(TiCl_3\) teroksidasi menjadi \(TiCl_4\) dan tereduksi menjadi \(TiCl_2\). Reduktor dan oksidatornya adalah zat yang sama yaitu \(TiCl_3\). Ini adalah reaksi autoredoks.

Reaksi ketiga (c)
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-7/ChapId-72/LessonId-229/ModuleId-2/QuestionCode-21HWOKDLV52/reaksi 3.JPG" />
Berdasarkan perubahan biloksnya, Cu mengalami oksidasi menjadi \(CuSO_4\) dan S pada \(H_2SO_4\) mengalami reduksi menjadi \(SO_2\). Cu adalah reduktor dan \(H_2SO_4\) adalah oksidator. Reaksi redoks ini bukan reaksi autoredoks.

Reaksi keempat (d)
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-7/ChapId-72/LessonId-229/ModuleId-2/QuestionCode-21HWOKDLV52/reaksi4.JPG" />
Berdasarkan perubahan biloksnya, Cu pada \(Cu_2O\) teroksidasi menjadi \(CuCl_2\) dan tereduksi menjadi \(Cu\). Reduktor dan oksidatornya adalah zat yang sama yaitu \(Cu_2O\). Ini adalah reaksi autoredoks.

Pembahasan

Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa reaksi yang bukan merupakan reaksi autoredoks adalah reaksi c
\(Cu + 2H_2SO_4 \rightarrow CuSO_4 + SO_2 + H_2O\)