Pada pembuatan air murni (aquades) menggunakan proses pemisahan campuran yaitu... a. Filtrasi b. Distilasi c. Kristalisasi d. Sublimasi 

Pada soal ini ditanyakan mengenai proses pemisahan campuran yang diterapkan pada pembuatan air murni (aquades). Oleh sebab itu dalam menjawab soal ini kita menggunakan konsep distilasi, dimana distilasi merupakan salah satu cara pemisahan campuran.


Identifikasi Konsep

Campuran adalah zat tak murni yang tersusun atas dua atau lebih zat dengan komposisi yang tidak tetap. Campuran ini masih memiliki sifat dari zat asalnya atau zat penyusunnya. Campuran dibedakan menjadi dua, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran homogen adalah campuran yang komponen penyusunnya tidak dapat dibedakan dengan mata telanjang. Sedangkan campuran heterogen adalah campuran yang komponen penyusunnya dapat dibedakan dengan mata telanjang. Zat penyusun dalam campuran dapat dipisahkan secara fisika yang didasarkan pada perbedaan sifat-sifat fisis zat penyusunnya seperti wujud zat, ukuran partikel, titik didih, titik leleh, sifat magnetik dan lain sebagainya. Proses pemisahan campuran meliputi filtrasi, distilasi, kristalisasi, sublimasi dan kromatografi. 

Nah untuk mengetahui proses yang diterapkan pada pembuatan akuades, maka kita harus tahu mengenai  pengertian dari berbagai proses pemisahan campuran.
<ul><li>Filtrasi atau penyaringan merupakan pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan ukuran partikel-partikel zat penyusunnya. Sehingga bila disaring partikel yang ukurannya lebih kecil akan lolos dari saringan dan partikel yang ukurannya lebih besar akan tertahan pada saringan. Cara pemisahan dengan penyaringan ini dapat dipakai untuk memisahkan padatan yang memiliki ukuran berbeda atau memisahkan padatan dengan cairan. Contohnya adalah pada proses pemisahan serbuk kapur dengan air.

</li><li>Distilasi merupakan pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih zat yang bercampur. Cara ini dapat dipakai untuk memisahkan campuran dari dua cairan yang berbeda titik didihnya. Semakin jauh titik didihnya maka semakin mudah campuran tersebut dapat dipisahkan. Pemisahan dengan distilasi dapat dipakai dalam pembuatan akuades (air murni). Air tak murni dipanaskan pada suhu \(100^oC\). Pada suhu tersebut air akan menguap sedangkan pengotornya akan tertinggal sebab titik didihnya masih jauh dari titik didih air, uap air kemudian dilewatkan pada kondensor (pendingin) sehingga mengembun menjadi tetes-tetes air (distilat) yang ditampung pada wadah. Air distilat inilah yang merupakan air murni yang sering kita kenal sebagai akuades atau air suling. Jika akuades didistilasi lagi maka distilatnya disebut akuabides yang dipakai sebagai pelarut cairan infus.

</li><li>Kristalisasi merupakan pemisahan campuran yang dilakukan untuk memisahkan zat padat dari pelarutnya, dengan jalan menguapkan pelarutnya. Zat padat tersebut dalam keadaan lewat jenuh akan menghasilkan kristal. Hal ini dimanfaatkan oleh petani garam dalam mengolah garam dari air laut, yaitu air laut dialirkan ke tambak-tambak dan dibiarkan menguap karena pemanasan sinar matahari, sehingga air laut akan menguap dan akan tertinggal kristal garam pada dasar tambak.

</li><li>Sublimasi merupakan pemisahan campuran sesama zat padat yang didasarkan pada  perubahan wujud zat dari padat ke gas. Zat padat yang dapat menyublim (berubah dari padat ke gas) dapat dipisahkan dari campurannya. Misalnya: kapur barus, iodium, kafein dan sebagainya.

</li><li>Kromatografi merupakan pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat atau meresap antara partikel yang bercampur pada medium tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari pemisahan dengan kromatografi dapat kita temui pada perembesan air pada dinding yang menghasilkan garis-garis dengan jarak tertentu.</li></ul>

Pembahasan Identifikasi Masalah dan Solusi

Dari pemaparan diatas kita tahu bahwa pada pembuatan air murni (aquades) menggunakan proses pemisahan campuran dengan cara distilasi (B).
