Seorang siswa mengamati sekelompok sel tumbuhan dan mendapatkan ciri jarak antarsel tidak terlalu rapat sehingga tampak adanya rongga antarsel, sel berukuran relatif besar, berbentuk menyerupai segi enam, dan berdinding sel tipis. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, dapat disimpulkan jaringan yang sedang diamati adalah .. A. epidermis B. parenkim C. kolenkim D. sklerenkim E. floem 

Kalian tahu gak kenapa tumbuhan itu bisa bertambah besar dan tinggi? Nah hal itu dikarenakan sel-selnya terus aktif membelah diri sehingga tumbuhannya bisa tumbuh besar dan tinggi. Iya sel itu kan unit struktural dan fungsional yang menyusun tubuh suatu makhluk hidup. Sel-sel ini kemudian akan berkumpul dan apabila mempunyai bentuk, struktur, dan fungsi yang sama, akan menjadi sebuah jaringan. Misalnya kayak gini, sel itu diibaratkan kayak batu bata, nah batu bata itu disusun untuk membuat dinding, nah dinding itu yang diibaratkan dengan jaringan.  

Nah selain sel-selnya aktif membelah, sel-sel pada jaringan ini juga bisa berdiferensiasi lho, sehingga dinamakan dengan jaringan dewasa.  Kira-kira jaringan yang diamati oleh siswa ini jaringan apa ya?  

Yuk kita bahas konsep jaringan epidermis, parenkim, penyokong, dan pengangkut

Identifikasi Konsep

Pada dasarnya jaringan pada tumbuhan ada dua macam, yaitu jaringan meristem (embrional) dan jaringan permanen (dewasa). Jaringan meristem tersusun oleh sel-sel muda sehingga selalu membelah dan belum terdiferensiasi. 
 
Sedangkan sel-sel penyusun jaringan permanen sudah tidak membelah, tetapi telah terdiferensiasi sehingga membentuk berbagai jaringan yang lebih kompleks. Diferensiasi adalah proses perubahan jaringan meristem menjadi jaringan-jaringan lain. Hasil diferensiasi jaringan meristem antara lain jaringan epidermis, parenkim, kolenkim, klorenkim, sklerenkim, xilem, dan floem.

Sekarang yuk kita bahas tentang jaringan dewasa pada tumbuhan. 

1. Jaringan Pelindung
Jaringan ini disebut juga jaringan epidermis. Berada di lapisan terluar dan fungsinya untuk melindungi permukaan tumbuhan. 
Adapun ciri-ciri jaringan epidermis ini adalah sebagai berikut :
Ciri-ciri jaringan epidermis pada tumbuhan adalah:
<ul><li>Terdiri atas sel-sel hidup</li><li>Berbentuk persegi panjang</li><li>Sel-selnya rapat dan tidak memiliki ruang antarsel</li><li>Umumnya tidak memiliki klorofil, kecuali pada epidermis tumbuhan paku.</li><li>Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan, namun dinding sel epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain tetap tipis.</li><li>Mampu membentuk derivat jaringan epidermis.</li></ul>
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-4/ChapId-103/LessonId-299/ModuleId-2/QuestionCode-21HQI4BR95L/Capturefghbn.PNG" />
Sumber : www.toppr.com

2. Jaringan Penyokong
Seperti namanya, jaringan penyokong berfungsi sebagai penguat/penyokong tumbuhan. Dindingnya tebal dan akan berhenti melakukan pembelahan ketika sudah mencapai usia dewasa. Contoh dari jaringan penyokong adalah kolenkim dan sklerenkim. 
 
Jaringan Kolenkim ini menjadi penguat utama organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim juga juga merupakan jaringan penguat, tetapi hanya terdapat pada jaringan tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri atas sel-sel mati. Dinding selnya sangat tebal dan kuat karena mengandung lignin (komponen utama kayu). 
 
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-4/ChapId-103/LessonId-299/ModuleId-2/QuestionCode-21HQI4BR95L/Capturevgvbn.PNG" />
Sumber : Encyclopedia Britannica, 1996
 
3. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut/pembuluh adalah jaringan yang berfungsi untuk proses pengangkutan zat-zat yang ada di dalam tumbuhan. Terdiri dari pembuluh xilem dan floem. 
 
Xilem adalah pembuluh yang menghantarkan air dan mineral dari akar ke daun. Pada umumnya, sel-sel penyusun xilem telah mati dengan dinding sel yang tebal dan mengandung lignin. Sementara, floem adalah pembuluh yang mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh permukaan tubuh tumbuhan. Floem tersusun atas sel-sel yang masih aktif membelah dan yang telah mati. 
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-4/ChapId-103/LessonId-299/ModuleId-2/QuestionCode-21HQI4BR95L/graphics5.png" />
Sumber : bio.libretexts.org
 
4. Jaringan Dasar
Jaringan dasar disebut juga jaringan parenkim. Jaringan ini disebut sebagai jaringan dasar karena hampir setiap bagian tumbuhan mempunyai jaringan ini. terdapat di semua bagian tubuh tanaman, seperti batang, akar, dan daun. 

Selain sebagai jaringan dasar, jaringan parenkim juga berfungsi sebagai jaringan penghasil dan penyimpan cadangan makanan. Parenkim penghasil makanan adalah parenkim yang digunakan sebagai tempat fotosintesis, misalnya pada mesofil daun.
 
Adapun ciri-ciri jaringan parenkim adalah sebagai berikut : 
<ul><li>Sel-selnya merupakan sel hidup yang berukuran besar dan dinding sel tipis serta umumnya berbentuk segi enam.</li><li>Memiliki banyak vakuola.</li><li>Letak inti sel mendekati dasar sel.</li><li>Mampu bersifat embrional dan meristematik karena dapat membelah .</li><li>Memiliki ruang antarsel yang banyak sehingga letaknya tidak rapat.</li></ul>
 
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-4/ChapId-103/LessonId-299/ModuleId-2/QuestionCode-21HQI4BR95L/Parenchyma.jpg" />
Sumber : sciencefacts.net

Pembahasan Identifikasi Masalah dan Solusi

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa jaringan yang memiliki cir-ciri jarak antar sel tidak terlalu rapat sehingga adanya rongga antar sel, sel berukuran relatif besar, berbentuk segi enam dan dinding selnya tipis adalah jaringan parenkim. Jadi jawaban yang benar adalah B. Parenkim