Pembahasan Turunan Alkana
Identifikasi Konsep
Alkohol adalah turunan alkana yang memiliki gugus -OH, sementara eter memiliki gugus R-O-R seperti yang ditunjukkan pada struktur senyawa A dan B di atas. Kita akan menentukan nama senyawa dari tersebut. Oleh karena itu, konsep yang dibahas dari soal ini adalah Menentukan Nama Senyawa Turunan Alkana.
Pembahasan Identifikasi Konsep dan Solusi
Kamu harus tahu, terdapat dua sistem dalam penamaan senyawa organik, yaitu berdasarkan aturan IUPAC dan trivial. Penamaan senyawa berdasarkan IUPAC mengacu pada prioritas tertentu. Kita akan mengulas aturan pada penamaan senyawa terlebih dahulu sebelum menentukan nama senyawa di atas.
Coba kamu perhatikan struktur senyawa di atas! Kita bisa mengetahui bahwa senyawa A termasuk alkohol karena memiliki gugus fungsi -OH. Berikut ini adalah langkah yang harus diperhatikan sebelum menentukan nama senyawa alkohol tersebut.
Penamaan Senyawa A
1) Menentukan rantai utama
Rantai utama dalam senyawa hidrokarbon adalah rantai terpanjang. Untuk senyawa alkohol, rantai utama harus mengandung gugus fungsi -OH. Akhiran penamaan untuk senyawa alkohol adalah -nol. Misalnya, ada rantai utama dengan C berjumlah 4, berarti disebut butanol.
2) Menentukan cabang
Setelah mengetahui rantai utama dari senyawa, kita bisa menentukan cabang yang terikat pada rantai utama tersebut. Cabang merupakan gugus alkil di luar rantai utama. Gugus ini kehilangan 1 atom H, sehingga penamaannya diambil dari nama alkana yang diakhiri dengan -il. Misalnya, cabang yang terdiri dari atom C berjumlah 2 (etana) disebut “etil”. Bisa kamu perhatikan, akhiran -ana pada cabang diganti dengan -il.
Jika terdapat cabang sejenis yang lebih dari 1 gugus, penamaannya diberi awalan di, tri, tetra, dan seterusnya tergantung jumlah atom C cabangnya. Misal, jika strukturnya terdapat cabang metil berjumlah 2, maka penyebutannya adalah “dimetil”.
Jika terdapat lebih dari 1 cabang yang tidak sejenis, penyebutan diprioritaskan nama cabang yang abjadnya lebih dulu (dalam bahasa inggris). Misal, cabang metil diawali abjad M, sementara cabang etil diawali abjad E. Abjad E lebih dulu dibandingkan abjad M, sehingga penyebutan etil diprioritaskan dibandingkan metil.
3) Memberi nomor atom karbon pada rantai utama
Dalam memberi nomor atom karbon pada senyawa alkohol, hal yang harus diperhatikan adalah letak gugus fungsi. Penomoran dimulai dari ujung C yang paling dekat dengan gugus fungsi -OH.
Berdasarkan penjelasan di atas, kita bisa menentukan rantai utama, cabang, dan nomor karbon pada senyawa seperti di bawah ini.

Dari gambar di atas, rantai utama ditunjukkan pada garis merah dengan nomor karbon yang dimulai dari ujung kiri. Kemudian, garis biru menunjukkan cabang dari struktur tersebut. Cabang di atas adalah metil.
Sekarang kita akan memberikan nama senyawa di atas berdasarkan aturan IUPAC. Penamaan dimulai dari penyebutan cabang. Cabang metil berjumlah 1 yang terikat di atom C nomor 2. Setelah itu, kita sebutkan letak gugus fungsi alkohol, yaitu di atom C nomor 3 diikuti penyebutan rantai utama dengan C berjumlah 5 yang disebut pentanol.
Penamaan secara lengkapnya adalah 2-metil-3-pentanol.
Penamaan Senyawa B
Senyawa B termasuk eter karena terdapat atom O yang mengikat 2 karbon (R-O-R). Berikut ini adalah langkah yang harus diperhatikan sebelum menentukan nama senyawa eter tersebut.
1) Menentukan rantai utama
Rantai utama dalam senyawa hidrokarbon adalah rantai terpanjang. Untuk senyawa eter, rantai utama harus mengandung gugus fungsi R-O-R. Akhiran penamaan untuk senyawa eter mengikuti rantai utamanya. Misalnya, ada rantai utama dengan C berjumlah 4, berarti disebut butana.
2) Menentukan cabang
Setelah mengetahui rantai utama dari senyawa, kita bisa menentukan cabang yang terikat pada rantai utama tersebut. Cabang merupakan gugus alkil di luar rantai utama yang terikat dengan oksigen. Karena terdapat karbon yang terikat dengan oksigen, penamaan cabang diakhir dengan -oksi. Misalnya, cabang yang terdiri dari atom C berjumlah 2 (etana) disebut “etoksi”. Bisa kamu perhatikan, akhiran -ana pada cabang diganti dengan -oksi.
3) Memberi nomor atom karbon pada rantai utama
Dalam memberi nomor atom karbon pada senyawa eter, hal yang harus diperhatikan adalah letak gugus fungsi. Penomoran dimulai dari ujung C yang paling dekat dengan gugus fungsi R-O-R.
Berdasarkan penjelasan di atas, kita bisa menentukan rantai utama, cabang, dan nomor karbon pada senyawa seperti di bawah ini.

Dari gambar di atas, garis berwarna merah adalah rantai utama yang terdiri dari C berjumlah 4, sehingga disebut butana. Kemudian, garis biru merupakan cabang yang terdiri dari O dan 2 atom C, sehingga disebut etoksi. Cabang etoksi terikat di C nomor 2 dari rantai utama. Lalu, terdapat juga cabang metil di C nomor 3, sehingga nama senyawa ini adalah 2-etoksi-3-metilbutana.
Coba kamu perhatikan struktur senyawa di atas! Kita bisa mengetahui bahwa senyawa A termasuk alkohol karena memiliki gugus fungsi -OH. Berikut ini adalah langkah yang harus diperhatikan sebelum menentukan nama senyawa alkohol tersebut.
Penamaan Senyawa A
1) Menentukan rantai utama
Rantai utama dalam senyawa hidrokarbon adalah rantai terpanjang. Untuk senyawa alkohol, rantai utama harus mengandung gugus fungsi -OH. Akhiran penamaan untuk senyawa alkohol adalah -nol. Misalnya, ada rantai utama dengan C berjumlah 4, berarti disebut butanol.
2) Menentukan cabang
Setelah mengetahui rantai utama dari senyawa, kita bisa menentukan cabang yang terikat pada rantai utama tersebut. Cabang merupakan gugus alkil di luar rantai utama. Gugus ini kehilangan 1 atom H, sehingga penamaannya diambil dari nama alkana yang diakhiri dengan -il. Misalnya, cabang yang terdiri dari atom C berjumlah 2 (etana) disebut “etil”. Bisa kamu perhatikan, akhiran -ana pada cabang diganti dengan -il.
Jika terdapat cabang sejenis yang lebih dari 1 gugus, penamaannya diberi awalan di, tri, tetra, dan seterusnya tergantung jumlah atom C cabangnya. Misal, jika strukturnya terdapat cabang metil berjumlah 2, maka penyebutannya adalah “dimetil”.
Jika terdapat lebih dari 1 cabang yang tidak sejenis, penyebutan diprioritaskan nama cabang yang abjadnya lebih dulu (dalam bahasa inggris). Misal, cabang metil diawali abjad M, sementara cabang etil diawali abjad E. Abjad E lebih dulu dibandingkan abjad M, sehingga penyebutan etil diprioritaskan dibandingkan metil.
3) Memberi nomor atom karbon pada rantai utama
Dalam memberi nomor atom karbon pada senyawa alkohol, hal yang harus diperhatikan adalah letak gugus fungsi. Penomoran dimulai dari ujung C yang paling dekat dengan gugus fungsi -OH.
Berdasarkan penjelasan di atas, kita bisa menentukan rantai utama, cabang, dan nomor karbon pada senyawa seperti di bawah ini.

Dari gambar di atas, rantai utama ditunjukkan pada garis merah dengan nomor karbon yang dimulai dari ujung kiri. Kemudian, garis biru menunjukkan cabang dari struktur tersebut. Cabang di atas adalah metil.
Sekarang kita akan memberikan nama senyawa di atas berdasarkan aturan IUPAC. Penamaan dimulai dari penyebutan cabang. Cabang metil berjumlah 1 yang terikat di atom C nomor 2. Setelah itu, kita sebutkan letak gugus fungsi alkohol, yaitu di atom C nomor 3 diikuti penyebutan rantai utama dengan C berjumlah 5 yang disebut pentanol.
Penamaan secara lengkapnya adalah 2-metil-3-pentanol.
Penamaan Senyawa B
Senyawa B termasuk eter karena terdapat atom O yang mengikat 2 karbon (R-O-R). Berikut ini adalah langkah yang harus diperhatikan sebelum menentukan nama senyawa eter tersebut.
1) Menentukan rantai utama
Rantai utama dalam senyawa hidrokarbon adalah rantai terpanjang. Untuk senyawa eter, rantai utama harus mengandung gugus fungsi R-O-R. Akhiran penamaan untuk senyawa eter mengikuti rantai utamanya. Misalnya, ada rantai utama dengan C berjumlah 4, berarti disebut butana.
2) Menentukan cabang
Setelah mengetahui rantai utama dari senyawa, kita bisa menentukan cabang yang terikat pada rantai utama tersebut. Cabang merupakan gugus alkil di luar rantai utama yang terikat dengan oksigen. Karena terdapat karbon yang terikat dengan oksigen, penamaan cabang diakhir dengan -oksi. Misalnya, cabang yang terdiri dari atom C berjumlah 2 (etana) disebut “etoksi”. Bisa kamu perhatikan, akhiran -ana pada cabang diganti dengan -oksi.
3) Memberi nomor atom karbon pada rantai utama
Dalam memberi nomor atom karbon pada senyawa eter, hal yang harus diperhatikan adalah letak gugus fungsi. Penomoran dimulai dari ujung C yang paling dekat dengan gugus fungsi R-O-R.
Berdasarkan penjelasan di atas, kita bisa menentukan rantai utama, cabang, dan nomor karbon pada senyawa seperti di bawah ini.

Dari gambar di atas, garis berwarna merah adalah rantai utama yang terdiri dari C berjumlah 4, sehingga disebut butana. Kemudian, garis biru merupakan cabang yang terdiri dari O dan 2 atom C, sehingga disebut etoksi. Cabang etoksi terikat di C nomor 2 dari rantai utama. Lalu, terdapat juga cabang metil di C nomor 3, sehingga nama senyawa ini adalah 2-etoksi-3-metilbutana.
Kesimpulan
Jadi, nama senyawa A adalah 2-metil-3-pentanol, sementara nama senyawa B adalah 2-etoksi-3-metilbutana.
Pelajari Materi Terkait di Pahamify