a. 43. Nama senyawa kompleks [Co(NH).Cl]CI adalah triklorotetraaminakobalt(III) b. tetraaminakobalt(III) triklorida tetraaminadiklorokobalt(III) klorida d. diklorotetraaminakobaltat(III) klorida tetraaminadiklorokobalt(II) klorida C. e. 

Berdasarkan soal di atas, ditanyakan mengenai bagaimana penamaan dari senyawa kompleks. Oleh karena itu, untuk menjawab soal ini maka akan digunakan konsep senyawa transisi dan ion kompleks.


Identifikasi konsep

Senyawa kompleks merupakan jenis senyawa yang terbentuk melalui ikatan koordinasi antara ion/atom pusat dengan ligan. Proses penamaan senyawa kompleks adalah melalui prosedur berikut:
<ul><li>Nama ligan dituliskan terlebih dahulu yang kemudian diikuti dengan nama ion pusat</li><li>Tata nama untuk ligan bermuatan negatif ditambah akhiran –o, contoh (\(F^-\)) diberikan nama fluoro, dan lain-lain.</li><li>Tata nama untuk ligan netral digunakan nama molekulnya, kecuali empat ligan yang sudah dikenal umum, seperti aqua (\(H_2O\)), amina (\(NH_3\)), karbonil (\(CO\)), dan nitrosil (\(NO\)).</li><li>Nama ligan dituliskan berurutan secara alfabetis (urutan ligan adalah pertama nama ligan negatif, nama ligan netral, lalu diikuti dengan nama ligan positif).</li><li>Jika terdapat lebih dari satu ligan yang sama digunakan kata depan untuk menunjukkan jumlahnya yaitu di– (dua), tri– (tiga), tetra– (empat), dan seterusnya.</li><li>Jika kompleks suatu kation (ion bermuatan positif) atau molekul netral, nama atom pusat dituliskan sama seperti nama unsur dan diikuti oleh angka romawi dalam kurung yang menunjukkan bilangan oksidasi dari atom pusat.</li><li>Jika kompleks suatu kation (ion bermuatan positif), penulisan nama dimulai dari kation diikuti nama anion.</li><li>Jika kompleks suatu anion (ion bermuatan negatif), akhiran –at ditambahkan kepada nama logam pusat, diikuti angka romawi yang menyatakan bilangan oksidasi logam.</li><li>Apabila kompleks memiliki counter ion (ion penentral), nama counter kation dituliskan terlebih dahulu sebelum nama senyawa kompleks. Akan tetapi, jika kompleks mengandung counter anion, maka nama senyawa kompleks dituliskan terlebih dahulu lalu diikuti nama counter anion.</li></ul>
Berdasarkan pemaparan di atas, maka akan kita lakukan proses tata nama untuk senyawa kompleks yang kita miliki yaitu \([Co(NH_3)_4Cl_2]Cl\). Senyawa kompleks tersebut tersusun atas:
<ul><li>Atom pusat = \(Co\) (Kobalt)</li><li>Ligan = \(NH_3\)(amina) dan \(Cl^-\) (kloro)</li><li>Counter anion = \(Cl^-\) (klorida)</li></ul>
Setelah mengetahui komposisi dari senyawa kompleks maka kita harus menghitung berapa bilangan oksidasi dari atom pusat. Dimana biloks dari atom pusat dapat dicari dengan:

Muatan senyawa kompleks = Biloks atom pusat + muatan total ligan + muatan total counter ion

Karena kompleks kita netral (tidak bermuatan), maka muatan senyawa kompleks kita adalah 0. Ligan NH3 merupakan ligan netral yang tidak bermuatan, sehingga muatannya adalah 0. Untuk ligan \(Cl^-\) memiliki muatan -1 begitu pula dalam perannya sebagai counter anion. Sehingga diperoleh:

0 = Biloks \(Co\) + [4(muatan \(NH_3\)) + 2(muatan \(Cl^-\))] + 1(\(Cl^-\))
0 = Biloks \(Co\) + [4(0) + 2(-1)] + (-1)
Biloks \(Co\) = +3

Karena biloks \(Co\) sudah diketahui maka tata nama bisa dilakukan dimana dituliskan nama ligan dahulu (diurutkan secara alfabetis : amina lalu kloro), lalu nama atom pusat, diikuti dengan muatan atom pusat dan nama counter anion. Berikut adalah nama yang diperoleh:
\([Co(NH_3)_4Cl_2]Cl\) = Tetraamindiklorokobalt(III) klorida.



Pembahasan identifikasi masalah dan solusi

Berdasarkan hal tersebut maka diketahui bahwa jawaban yang paling tepat adalah pilihan jawaban <b>C</b>.