a. 80. Jamur lendir dibagi menjadi kelompok Myxomycota dan Acrasiomycota berdasarkan ... ada tidaknya sekat pada benang hifa b. tipe spora yang dihasilkan cara reproduksi vegetatif d. cara reproduksi generatif fase vegetatif dan generatif C, e. 

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-8/ChapId-95/LessonId-313/ModuleId-2/QuestionCode-21G0E448E54/8.jpg" />
Sumber : Shutterstock.com

Siapa disini yang pernah ke hutan? Pernah gak lihat bentuk kayak gambar diatas? Iya biasanya sih nempel dibatang-batang yang udah mati gitu ya? tapi itu apa ya? kok mirip jamur ya? iya emang mirip, eits itu bukan termasuk jamur sejati lho. Hah maksudnya? Jadi ada jamur palsu gitu? Hehehe bukan ya, tapi itu protista mirip jamur tepatnya jamur lendir. Jamur lendir ini terbagi menjadi dua yaitu myxomycota dan acrasiomycota. Untuk lebih jelasnya yuk langsung kita bahas aja konsep klasifikasi protista mirip jamur lebih tepatnya tentang jamur lendir seperti yang ditanyakan pada soal ini.

Identifikasi Konsep

Protista mirip jamur dikatakan mirip jamur (fungi) karena memiliki ciri-ciri mirip seperti jamur yaitu memiliki sporangia (tempat pembentukan spora), heterotrof (tidak dapat membuat makanannya sendiri), mendapatkan makanan dengan cara adsorbsi (saprofit) yaitu menyerap makanan dari lingkungan sekitarnya, memiliki dinding sel, dan tubuhnya juga dinamakan hifa sama seperti jamur. 

Tapi ada karakteristik yang membedakan protista mirip jamur ini dengan jamur sejati yaitu penyusun selnya beda, cara reproduksinya beda dan siklus hidupnya juga jauh berbeda. Jamur sejati dinding selnya tersusun atas zat kitin sedangkan protista mirip jamur dinding selnya disusun oleh selulosa. Pada siklus hidupnya ada fase protista mirip jamur ini bisa bergerak mirip seperti Amoeba. Karena perbedaan tersebut makanya protista mirip jamur ini dikeluarkan dari kingdom fungi (jamur) dan dimasukkan ke dalam kingdom protista. Protista mirip jamur ini dibedakan menjadi dua kelompok yaitu jamur air dan jamur lendir. Berdasarkan ada tidaknya sekat pada benang hifa jamur lendir terbagi lagi menjadi dua yaitu myxomycota dan acrasiomycota

Jamur lendir plasmodial (Myxomycota)
Karakteristiknya yaitu pada fase vegetatif tubuhnya berupa kumpulan protoplasma (cairan sel dan inti selnya) bentuknya seperti plasma atau lendir. Kumpulan protoplasma tadi menyatu tanpa dipisahkan oleh membran sel disebut plasmodium makanya jamur lendir plasmodial ini disebut juga jamur lendir tidak bersekat. Tapi ini bukan plasmodium dari kelompok protozoa yang nyebabin malaria ya.

Siklus hidup dari myxomycota ini yaitu 
<ul><li>kalau pada kondisi yang bagus yang artinya nutrisi makanannya tercukupi myxomycota ini akan berbentuk plasmodium. Bentuk ini membuat bergerak seperti Amoeba dan memperbesar dirinya untuk menyerap makanan dan oksigen yang lebih banyak. Kemudian setelah membesar maka akan membentuk plasmodial dewasa. </li><li>Kalau myxomycota dalam kondisi yang kurang nutrisi, maka akan membentuk tubuh buah yang berspora, punya tangkai dengan ujung yang membesar yang disebut sporangium dan sporangium ini berisi spora mirip seperti jamur sejati. Bentuk seperti ini membuat myxomycota ini lebih tahan terhadap kondisi lingkungan. </li><li>Didalam sporangium ini terjadi pembelahan meiosis yang menghasilkan banyak spora yang haploid (n). </li><li>Kalau kondisi lingkungan sudah membaik dan bisa melanjutkan siklus hidupnya, sporangium akan pecah dan mengeluarkan sporanya.</li><li>Spora ini akan berkecambah yang menghasilkan sel yang bentuknya agak mirip seperti protozoa, ada yang punya flagel, ada juga yang bentuknya kayak amoeba. </li><li>Sel-sel ini akan kawin dengan sesamanya, yang punya flagel sama yang punya flagel, yang kayak amoeba sama yang kayak amoeba. Kalau sel-sel tersebut melakukan fertilisasi maka akan menghasilkan zigot yang bersifat diploid (2n), </li><li>kemudian zigot tadi akan membentuk plasmodium muda kembali. </li></ul>Untuk lebih jelasnya yuk lihat gambar dibawah ini. 
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-8/ChapId-95/LessonId-313/ModuleId-2/QuestionCode-21G0E448E54/5.png" />
Sumber : Pahamify

Contoh dari myxomycota adalah Physarum polycephalum, Tricia dan Lycogala epidendrum, umumnya jenis-jenis ini tumbuh di serasah atau batang tumbuhan yang mati. 

Jamur Lendir Seluler (Acrasiomycota)
Karakteristiknya berbeda dengan myxomycota karena pada fase vegetatifnya, acrasiomycota ini membentuk sel-sel soliter artinya tiap-tiap selnya itu jelas sendiri-sendiri, dipisahin sama membran sel dan masing-masing punya inti sendiri, makanya acrasiomycota disebut juga dengan jamur lendir bersekat. Tubuh buah yang sering ditemukan di kelompok ini bercabang-cabang dan tiap ujung cabang akan membesar yang disebut sporangium dan jadi tempat pembentuk spora. 

Pada reproduksi secara aseksual, 
<ul><li>jika kondisi nutrisi yang cukup individu dari acrasiomycota menunjukkan satu sel yang jelas (soliter) dan aktif bergerak mencari makanan mirip seperti amoeba makanya disebut juga dengan sel ameboid. </li><li>Nah ketika kondisinya kurang nutrisi, sel-sel soliter tadi akan bersatu membentuk kumpulan sel yang disebut dengan agregat, mirip seperti plasmodiumnya myxomycota, tapi bedanya kalau agregat ini kumpulan sel yang dipisahin sama membran selnya. </li><li>Nah agregat tadi bisa berpindah sementara. </li><li>Selanjutnya agregat ini akan membentuk tubuh buah yang bertangkai dan ujungnya membulat, diujungnya itu dihasilkan spora. </li><li>Kalau kondisi lingkungannya sudah lebih baik, spora akan keluar dan menghasilkan sel ameboid yang baru. </li></ul>

Pada reproduksi seksualnya, dua sel ameboid melebur dan melakukan fertilisasi, hasilnya membentuk zigot yang bersifat diploid (2n), Zigot ini akan membelah secara meiosis dan menghasilkan sel-sel ameboid yang baru dan begitu lah siklusnya terus berulang. Contoh dari acrasiomycota ini adalah Dictyostelium sp. Untuk lebih jelasnya yuk lihat gambar dibawah ini. 
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-8/ChapId-95/LessonId-313/ModuleId-2/QuestionCode-21G0E448E54/5.jpg" />

Pembahasan Identifikasi masalah dan solusi

Berdasarkan penjelasan diatas diketahui bahwa jamur lendir dibedakan menjadi myxomycota dan acrasiomycota berdasarkan ada tidaknya sekat pada benang hifa. Jadi jawaban yang benar adalah A. Ada tidaknya sekat pada benang hifa.