tidak dapat 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hidrolisis garam! Mengapa larutan garam ada yang dihidrolisis, dapat dihidrolisis parsial, dan dihidrolisis total? Buatlah contoh sesuai dengan klasifikasi garam berdasarkan zat asal garam tersebut! 

Garam adalah senyawa yang terbentuk dari ikatan antar ion-ion. Garam yang larut dalam air dapat mengalami reaksi hidrolisis dengan air. Reaksi hidrolisis ini terjadi antara ion penyusun garam dengan air. Kemampuan ion untuk bereaksi dengan air atau terhidrolisis berbeda-beda sehingga ada garam yang tidak terhidrolisis, hidrolisis parsial, dan hidrolisis total.

Pada soal ini kita diminta menjelaskan masing-masing jenis hidrolisis tersebut dan menyebutkan contoh garam berdasarkan zat asal garam. Ini adalah soal tentang sifat garam dan reaksi hidrolisisnya.

Identifikasi Konsep

Pada saat kita mengenal asam-basa, ada reaksi penetralan yang terjadi antara asam dan basa. Reaksi penetralan ini menghasilkan garam. Jadi, dapat dikatakan garam ini dihasilkan dari reaksi asam-basa. Garam yang larut dalam air terionisasi menjadi ion-ion penyusunnya.
\(Garam → Kation (Kat^+) + Anion (A^-)\)

Ion-ion dalam larutan garam tersebut dapat mengalami reaksi hidrolisis. Reaksi hidrolisis terjadi pada anion dan kation yang berasal dari asam-basa lemah. Kation dan anion yang berasal dari asam-basa kuat tidak mengalami hidrolisis. 

Kation dapat terhidrolisis, maka reaksi yang terjadi adalah
\(Kat^+ + H_2O → Kat(OH) + H^+\)
Anion dapat terhidrolisis, maka reaksinya adalah
\(A^- + H_2O → HA + OH^-\)

Zat asal garam dapat memberikan kita petunjuk apakah suatu garam terhidrolisis atau tidak karena hanya anion dan kation dari asam-basa lemah yang terhidrolisis. Tinjauan reaksi hidrolisis garam berdasarkan zat asalnya (asam-basa) adalah sebagai berikut,

1) Garam dari asam lemah – basa kuat
Salah satu contoh garam dari asam lemah – basa kuat adalah natrium asetat, yaitu terbentuk dari reaksi asam asetat dengan natrium hidroksida,
\(CH_3COOH\) (asam lemah) + \(NaOH\) (basa kuat) → \(CH_3COONa\) (garam) + \(H_2O\)

Dalam larutannya, \(CH_3COONa\) akan terionisasi,
\(CH_3COONa → CH_3COO^- + Na^+\) 
Ion \(CH_3COO^-\) terhidrolisis karena berasal dari asam lemah, dan ion \(Na^+\) tidak terhidrolisis karena berasal dari basa kuat. 
\(CH_3COO^- + H_2O → CH_3COOH + OH^-\)
\(Na^+ + H_2O ↛ \)

Garam \(CH_3COONa\) mengalami hidrolisis parsial, hal ini karena yang terhidrolisis hanya salah satu ionnya saja yaitu anion.

2) Garam dari asam kuat – basa lemah
Salah satu contoh garam dari asam kuat – basa lemah adalah amonium klorida, yaitu terbentuk dari reaksi amonia dengan asam klorida,
\(NH_3\) (basa lemah) + \(HCl\) (asam kuat) → \(NH_4Cl\) (garam) + \(H_2O\)

Dalam larutannya, NH4Cl akan terionisasi,
\(NH_4Cl → NH_4^+ + Cl^-\)
Ion \(NH_4^+\) terhidrolisis karena berasal dari basa lemah, dan ion \(Cl^-\) tidak terhidrolisis karena berasal dari asam kuat. 
\(NH_4^+ + H_2O → NH_4OH + H^+\)
\(Cl^- + H_2O ↛\)

Garam \(NH_4Cl\) mengalami hidrolisis parsial, hal ini karena yang terhidrolisis hanya salah satu ionnya saja yaitu kation.

3) Garam dari asam lemah – basa lemah
Salah satu contoh garam dari asam lemah – basa lemah adalah ammonium fluorida, yaitu terbentuk dari reaksi ammonia dengan asam fluorida,
\(NH_3\) (basa lemah) + \(HF\) (asam lemah) → \(NH_4F\) (garam) + \(H_2O\)

Dalam larutannya, \(NH_4F\) akan terionisasi,
\(NH_4F → NH_4^+ + F^-\) 
Ion \(NH_4^+\) dan ion F- terhidrolisis karena berasal dari asam dan basa lemah. 
\(NH_4^+ + H_2O → NH_4OH + H^+\)
\(F^- + H_2O → HF + OH^-\)

Garam \(NH_4F\) mengalami hidrolisis total karena baik kation dan anion sama-sama dapat terhidrolisis.

4) Garam dari asam kuat – basa kuat
Salah satu contoh garam yang terbentuk dari asam – basa kuat adalah NaCl, yaitu terbentuk dari reaksi natrium hidroksida dan asam klorida.
NaOH (basa kuat) + HCl (asam kuat) → NaCl (garam) + \(H_2O\)

Dalam larutannya, NaCl akan terionisasi,
\(NaCl → Na^+ + Cl^-\)

Baik ion Na+ dan ion Cl- tidak terhidrolisis karena berasal dari asam – basa kuat.
\(Na^+ + H_2O ↛\)
\(Cl^- + H_2O ↛\)
Garam NaCl adalah garam yang tidak terhidrolisis karena kation dan anionnya tidak dapat terhidrolisis.

Pembahasan Identifikasi Konsep dan Solusi

Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa
<ul><li>Hidrolisis garam adalah peristiwa ketika ion penyusun garam dapat bereaksi dengan air dan menghasilkan ion \(H^+\) atau ion \(OH^-\).</li><li>Garam yang kation dan anionnya tidak terhidrolisis disebut sebagai garam tidak terhidrolisis. Garam ini terbentuk dari asam-basa kuat, contohnya NaCl.</li><li>Garam yang hanya kation atau anion saja yang terhidrolisis disebut sebagai garam terhidrolisis parsial. Berdasarkan zat asalnya garam ini terbagi menjadi dua jenis yaitu:</li><li>terbentuk dari asam lemah – basa kuat, memiliki anion yang dapat terhidrolisis dan kation yang tidak terhidrolisis, contohnya \(CH_3COONa\).</li><li>terbentuk dari asam kuat – basa lemah, memiliki kation yang dapat terhidrolisis dan anion yang tidak terhidrolisis, contohnya \(NH_4Cl\).</li><li>Garam yang baik kation dan anionnya dapat terhidrolisis disebut garam terhidrolisis total. Garam ini terbentuk dari asam-basa lemah, contohnya \(NH_4F\).</li></ul>